Jumat, 18 Desember 2009

Menyenangkan Hati Orang Tua


Bagaimana cara menyenangkan hati orang tua??. Tentu saja jawabannya sebenernya ada di dalam diri kita sendiri bagaimana cara kita membalas jasa orang tua kita. Sebenernya kita tidak usah bersusah payah ingin membalas jasa orang tua kita, kita cukup membantu orang tua kita saja itu juga sudah termasuk membalas jasa orang tua kita dan memberi hasil dari apa yg orang tua kita berikan kepada kita, sebagai contoh : orang tua kita sudah menyekolahkan kita, sekarang tugas kita adalah bagaimana kita membalasnya dengan hasil yg orang tua berikan kepada kita. Jadi jangan sampai orang tua kita kecewa kepada kita, karena bila sampai orang tua kita kecewa kepada kita, pasti kita tidak akan sukses karena orang tua kita tidak mendukung apa yg kita perbuat dan kita lakukan yg tentu saja membuat hasilnya tidak berkahbuat kita. Kita harus berpikir kembali apa yg kita bayangkan kalau saja hati orang tua kita merasa kecewa kepada kita, kita di lahirkan di dunia ini karena orang tua kita, lalu ibu kita melahirkan kita dengan taruhan nyawa ibu kita sendiri. Coba kita bayangkan, dari cara ibu kita melahirkan kita saja taruhannya sudah nyawa, apalagi di tambah dengan kita di rawat dan di besarkan oleh kedua orang tua kita dan juga mereka memberikan pendidikan moral agar kita bisa menjadi anak yg berguna bagi masyarakat.
Ada sebuah kisah nyata yg ada di dalam kehidupan masyarakat. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yg cacat secara mental yg berusaha semaksimal mungkin ingin membahagiakan hati orang tuanya.
Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis,muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya.
Sebelumnya merekapun selalu berdoa,‘ya allah berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik…’ Setelah merekamenikah, keadaan berubah… Maksudnya, doanya berubah menjadi,‘ya allah, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.’Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak.
Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak. Dan keadaan,maksudnya doa mereka berubah lagi,‘ya allah, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami.’Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung, lalu lahirlah seorang anak bagi mereka.‘Anak laki-laki pak,’ kata dokternya.
Sang ayah langsung melonjak kegirangan.
Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit. Lalu si
dokter berkata,‘Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda..’Si ayah membalas,‘Kabar apapun, saya siap menerimanya, pak dokter. Saya siap menghadapi yang terburuk’‘Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain,’ jelas si dokter.
‘Apa maksud bapak,’ si ayah bertanya.
Dokter melanjutkan,
‘Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu
cacat mental yang serius.’
Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, ‘yaa allah, apapun
yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah
mencelakakan hamba-hambamu.
Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka dan
ditaruh di samping ranjang mereka berdua.Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut,tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari
umur batita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut.
Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka
satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainan
macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulang
kerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jika
ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya.
Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau
teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dan anaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu membanggakan anaknya. ‘Woi anak gw nih… ganteng kan?’ Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini,karena ini anaknya. Meskipun dia cacat.
Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4..30.
Dalam pikirannya, ‘Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa.’
Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi ‘ting’, maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, ‘Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya’.
Setelah itu, ia berlari ke kulkas, karena ayam sudah mulai berkokok, lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telurtersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnya
di atas piring yang lain, sambil berpikir,‘Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama.’ Danlalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk,sambil berpikir, ‘Kalau 2 sendok teh saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka.’Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu.
Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya. Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini,
‘Papa, bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa.’
Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma ’sedap’ dari roti gosong,
telur mentah dan kopi tua tersebut.
‘Wah pasti enak nih.’
Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya,
‘Enak kan pa?’
‘Iya, enaaaak sekali,’ lalu melanjutkan makan.
Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya,
‘Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo….’
Si ayah berkata,
‘Wah kamu yang masak? Enak sekali nak.’
Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makanan
habis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, ‘Harum dan enak kan pa?’
Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya,
‘Pahit, tapi papa suka sekali.’
Dan dengan lugunya si anak menjawab,
‘Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,’ karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata
‘Ray, kamu tau nggak…’
‘Nggak paa,’ potong si anak cacat tersebut.
Lalu si ayah melanjutkan,
‘Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali.’
Lalu si anak menjawab,
‘Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa.’
Lalu si ayah berkata lagi,
‘Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?’
Si anak sambil menggelengkan kepala,
‘Nggak tau pa….’
‘Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa.’ Lalu si
ayah melanjutkan,
‘Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?’ Lalu dengan
lugunya anak cacat ini menjawab,
‘Nggak tahu pa…..’
‘Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget.’
‘Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa.’
Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkata
kepada anaknya,
‘Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini
buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali.’
Lalu si anak menjawab,
‘Sama-sama papaah….’
Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya,
‘yaa allah terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang
padaku…’
Dari kisah nyata d atas,bayangkan betapa malunya kita yg lebih beruntung bila sampai tidak membuat orangtua kita bahagia dengan apa yg telah kita dapat dari jerih payah orang tua kita, kita jangan hanya bisa menikmati hasil jerih payah orang tua kita sendiri, kita harus bisa berusaha sendiri dengan cara apapun asalkan saja tidak melenceng dari kaidah islam.
Alangkah bahagianya orang tua kita bila nanti di kehidupan yg akan datang kita sudah sukses dengan hasil jerih payah sendiri dan kehidupan yg sudah mapan. Inilah saat-saat kita dimana kita membalas jasa orang tua secara material.
Jadi, mulai lah dari sekarang kita benar-benar sayangi orang tua kita secara utuh apa adanya. Jangan sekali-sekali kita menyakiti hati orang tua kita karena itu sangat fatal sekali bisa menentukan kehidupan kita di masa depan.

apakah anda merasa puas dengan artikel ini ?